Nama : Suci Rochmawati
NPM: 2A214482
Kelas : 1EB04
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
System
berasal dari kata “Systema” yang memiliki arti “Keseluruhan dari bermacam-macam
bagian”. Menurut L James Lavery, sistem merupakan prosedur logis dan rasional
untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut C. W. Churchman,
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan. Dengan kata lain, sistem dapat diartikan sebagai
seperangkat prosedur yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk
suatu kesatuan demi mencapai tujuan. Sedangkan sistem perekonomian sendiri
dapat diartikan sebagai sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut.Jadi, sistem perekonomian terdiri dari beberapa prosedur
yang digunakan oleh suatu negara untuk mencapai tujuan dari negara tersebut.
Sistem perekonomian adalah sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi.Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Sistem
ekonomi banyak sekali macam-macamnya. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem
ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur
faktor produksinya. Dalam beberapa sistem perekonomian, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi.Sementara dalam sistem perekonomian lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Jadi, sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, belum tentu sama dengan sistem ekonomi yang dianut
oleh negara lainnya. Karena sebuah sistem ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh
sistem pemerintahan yang dianut oleh negara tersebut.
PEMBAHASAN
1. Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem
ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung
jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar
adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan
maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
- Hak milik individu tidak diakui.
- Seluruh sumber daya dikuasai negara.
- Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
- Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan
pemerintah.
Kelebihan :
- Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan
harga.
- Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
- Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
- Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan
masyarakat.
Kekurangan :
- Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
- Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
- Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI SOSIALIS
1. Indonesia
kapitalisme global
telah menjadikan sistem ekonomi Indonesia
mengarah pada spectrum kapitalistik karena besarnya pengaruh modal
terhadapnya. Kondisi seperti ini terlihat pada ketiadaan kemandirian dengan
tergantung pada utang luar negeri yang menyebabkan Indonesia harus tunduk pada
pemilik modal.Oleh sebab itu Indonesia harus terus bebenah khususnya dalam
system perekonomiannya.Dan dapat disimpulkan bahwa system ekonomi yang
diterapkan di Indonesia sangat bergantung atau dipengaruhi oleh system politik
yang tengah berkembang.Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka
Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia
menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah).Etatisme,
yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motovasi
dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.Jadi
masyarakat hanya bersikap pasif saja.Tujuan yang hendak dicapai bukanlah
sekedar mencetuskan suatu terobosan ekonomi melelui big push, melainkan juga
untuk mendorong perkembangan masyarakat yang lebih menyeluruh artinya untuk
mencapai demokrasi nasional yang kemudian akam menuju pembangunan tahap
sosialisme. (Yahya Muhaimin, 1991) Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa
pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi. Semua
aktivitas ekonomi disentralisasikan di pusat pemerintahan sementara daerah
merupakan kepanjangan dari pusat.Dan hal ini menunjukkan ciri khas dari sistem
ekonomi sosialis dimana Sistem Ekonomi Sosialis merupakan sistem ekonomi yang
seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh
pemerintah secara terpusat. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi
ini adalah Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC.
Berdasarkan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33
setelahamandemen
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyakdikuasai oleh negara.(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dandipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsipkebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, sertadengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)(5) Ketentuan
lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.****)
Bukti Indonesia menganut sistem
ekonomi sosialis:
Penurunan Nilai Uang
(Devaluasi)
Dengan tujuan:
- Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
- Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
- Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak
dirugikan.
2. Di negara-negara Barat (negara
maju)
sosialisme diartikan
sebagai cara mendistribusikan kekayaan masyarakat secara lebih merata.
Kepemilikan oleh masyarakat secara kolektif atas alat-alat produksi dan
distribusi dasar, dioperasikan untuk digunakan bukan untuk mencari laba.Dalam
pelaksanaannya, pemerintah sosialis di negara maju bervariasi dan cenderung
tidak konsisten dengan doktrin.Salah satu contoh misalnya Singapura yang
menurut bentuknya negara sosialis tetapi dalam kenyataannya adalah kapitalis
agresif.
3. Di
Eropa
partai sosialis
berkuasa di berbagai negara termasuk di Inggris, Prancis, Spanyol, Yunani, dan
Jerman. Di Inggris, partai buruh sebagai partai politik pada waktu lalu,
menasionalisasi beberapa industri dasar seperti baja, pembuatan kapal, tambang
batu bara dan perusahaan kereta api walaupun tidak terlalu jauh bergerak ke
arah itu. Sosial Demokrat adalah nama yang diberikan orang Jerman untuk partai
politik sosialis mereka. Pemerintah sosialis Prancis dan Spanyol pun telah
meluncurkan program privatisasi perusahaan milik pemerintah. Program-program
ini tidak sesuai dengan doktrin sosialis yang murni.Sedangkan sosialis di
negara berkembang pada umumnya melaksanakan sosialisme pada tingkat-tingkat
tertentu.Pemerintah biasanya memiliki dan mengendalikan hampir semua
faktor-faktor produksi.Kekurangan modal, teknologi, manajemen yang terlatih dan
buruh yang terampil adalah karakteristik negara berkembang, dan negara maju
atau organisasi internasional sering memberikan bantuan melalui pemerintah negara
berkembang.
2. SISTEM EKONOMI LIBERALIS/KAPITALIS
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar,
yaitu suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi,
distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar atau
kepada pihak swasta.Sedangkan pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan
ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara.Sistem ekonomi liberal
ini mempunyai kaitannya dengan “kebebasan (proses) alami” yang dipahami oleh
sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik.Dalam sistem
perekonomian pasar keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama
merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen
perorangan.Sistem ekonomi liberal ini didasarkan pada ajaran yang dikemukakan
oleh Adam Smith yang menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada
masyarakat.Menurut doktrin ini, tata ekonomi yang paling mendukung
kesejahteraan bangsa adalah tata ekonomi di mana pemerintah memberikan kebebasan
kepada perseorangan dan badan-badan swasta untuk menyelenggarakan produksi dan
konsumsi menurut pertimbangan sendiri. Karena jika setiap individu makmur, maka
negara pun akan makmur.
Dalam sistem ekonomi liberal, keputusan yang berhubungan
dengan masalah ekonomi dasar didesentralisasikan, tetapi tetap
terkoordinasi.Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat harga yang
ditentukan oleh mekanisme pasar.Oleh karena itu, sistem ekonomi liberal juga
sering disebut dengan sistem harga.Dengan demikian, dalam sistem perekonomian
liberal, produsen dan individu (perseorangan) membuat keputusan-keputusan utama
mengenai produksi dan konsumsi. Produsen berusaha untuk menghasilkan berbagai
produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar mungkin (menjawab masalah apa),
dengan teknik produksi yang seefisien mungkin (menjawab masalah bagaimana). Di
pihak lain, individu membuat keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang
menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya (menjawab
masalah untuk siapa). Dalam ekonomi pasar, pihak swasta menguasai alat-alat
produksi dan akibatnya kepemilikan pun tidak terbatas sehingga setiap individu
berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuannya agar dapat menguasai
sector ekonomi, sehingga timbul lah persaingan untuk maju dalam sistem ekonomi
ini.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal yaitu:
·
Setiap individu bebas memiliki
barang dan alat-alat produksi.
·
Semua sumber produksi milik
masyarakat individu.
·
Kegiatan ekonomi di semua bidang
dilakukan oleh masyarakat (swasta).
·
Pemerintah tidak ikut campur tangan
secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
·
Modal memegang peranan penting dalam
kegiatan ekonomi.
·
Setiap orang diberi kebebasan dalam
hal pemakaian barang dan jasa.
· Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan
mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip bola.
·
Terjadinya persaingan bebas antara
pengusaha.
·
Masyarakat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja
(buruh).
·
Pasar merupakan dasar setiap
kegiatan ekonomi.
NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL
1. Amerika
Serikat
Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut
liberalisme modern atau liberalisme baru.Sekarang para politis di AS mengakui,
bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang
bersifat luas.Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire
atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang
berupa penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati
pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu
hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan
menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah
dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan
Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980, yang menjadikan
liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun tersebut.
Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20
sebagai suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada
waktu itu. Presiden Franklin Roosevelt
yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-proclaimed,
menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun
institusi kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan
berjanji akan menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk
mengantisipasi akhir Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) sebagai suatu alat berupa harapan
akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan penggunaan kekuatan perang
untuk memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga
menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-orang Afrika
yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan pendukungan
hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan individu
yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol
kebebasan individu untuk hidup.
Patung Liberty di New York, sebagai simbol
kebebasan individu
Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS,
sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan
kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan
membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik
di dalam maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal
di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong
kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan
kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi.Karena sejak Perang Dunia
II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti
paham ideologi liberalisme klasik.
2.Eropa
Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa
membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk
"sosialisme" dan " demokrasi sosial").Tapi, mereka tidak
bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum
begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS.Tapi beberapa tahun kemudian
barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS.Hal itu mendorong
Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan
ekonomi mereka tersendiri.Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang
kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung menyebut diri mereka
sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical centrists yang democratic.
Negara-negara penganut paham liberal yakni
diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia,
Bulgaria, Kroasia, Cyprus,
Republik Cekoslovakia,
Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman,
Yunani, Hungaria, Islandia, Italia,
Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro,
Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia,
Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham
liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina,
Kepulauan Faroe,
Georgia, Irlandia dan San Marino.
3.Afrika
Sistem
ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika.Pada dasarnya, liberalisme hanya
dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal
dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair,
Angola,
Benin,
Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, ZambiaZimbabwe.dan
Republik Kongo
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI LIBERAL
Seperti halnya sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
liberal pun memiliki kelebihannya tersendiri, yakni:
·
Adanya persaingan mendorong
masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara efisien.
·
Masing-masing orang bebas untuk
memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya.
·
Produksi didasarkan atas kebutuhan
masyarakat.
·
Adanya persaingan bebas, produsen
cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
·
Kemungkinan pendapatan dapat
ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
·
Pengembangan usaha yang dilakukan
produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga
kerja lebih banyak.
·
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi
menunggu perintah/komando dari pemerintah.
·
Setiap individu bebas memiliki untuk
sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
·
Efisiensi dan efektivitas tinggi,
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi liberal ini adalah:
·
Persaingan menyebabkan yang kuat
semakin kuat yang lemah semakin lemah.
·
Persaingan dapat menimbulkan
monopoli.
·
Pemerataan pendapatan semakin sulit
dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
·
Memungkinkan dapat menimbulkan
sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
·
Terdorong hasrat untuk mendapatkan
untuk besar sering kali produsen mengabaikan syarat-syarat perubahan. dan
Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
·
Terjadinya persaingan bebas yang
tidak sehat bilamana birokratnya korup.
·
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian
karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
3.SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem
ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, yang mengambil garis tengah antara
kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak
negara/kolektif dan peran menonjol individu.Garis tengah disesuaikan dengan
keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan
sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.Dalam sistem ini,
pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah
ekonomi dengan tujuan untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak
kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor
produksi yang vital / penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena
kepemilikan faktor produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi oleh
pemerintah. Selain itu, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta
mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga,
walaupun harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan
pemerintah juga perlu mengadakan pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga
tersebut.Untuk kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar,
namun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur
tangan dengan tujuan agar perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya
menguntungkan pemilik modal besar.
Karena merupakan penggabungan dari sistem ekonomi liberal
dan sistem ekonomi sosialis, Penerapan sistem ekonomi campuran ini akan
mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi
sosialis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena
berimbangnya peran pemerintah dan swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Sistem ekonomi campuran memiliki ciri tersendiri seperti
halnya sistem ekonomi lainnya, yaitu:
·
Adanya campur tangan pemerintah
dalam perekonomian.
·
Adanya pihak swasta yang turut
berperan dalam kegiatan perekonomian
·
Pemerintah aktif dalam kegiatan
ekonomi.
·
Negara menguasai cabang-cabang
produksi yang menguasai hajat hidup banyak orang.
·
Hak milik swasta atas alat-alat
produksi.
·
Pemerintah sebagai pengendali dalam
persaingan kegiatan ekonomi.
·
Pemerintah menentukan berbagai macam
kebijakan yang dianggap penting.
·
Pemerintah memotivasi serta
membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
· Hak milik perorangan dan swasta
diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran ini banyak dijumpai di negara-negara
yang berkembang atau bekas negara non-blok yang mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti Indonesia,
Mesir, dan Malaysia. Sistem ekonomi campuran pada dasarnya dapat dibedakan ke
dalam dua jenis sistem ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah
yang tampak lebih dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang
lebih dominan walaupun tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara
yang menganut sistem ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia.Sedangkan
contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah
Inggris dan Jerman.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah:
·
Hak individu berdasarkan sumber
produksi walaupun ada batas.
·
Lebih mementingkan umum dari pada
pribadi.
·
Kebebasan berusaha.
·
Sektor ekonomi yang dikuasai
pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
·
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan semua pihak.
·
Kegiatan usaha pihak swasta terikat
pada peraturan yang dibuat pemerintah.
·
Pemakaian tenaga kerja pada umumnya
disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
·
Penetapan harga lebih terkendali.
·
Hak perorangan secara nyata diakui.
Sedangkan kelemahannya antara lain:
·
Beban pemerintah lebih berat
daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
·
Sektor produksi yang lebih
menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta kurang dapat
memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
·
Adanya anggapan bahwa karyawan yang
bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi daripada pegawai di swasta.
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap
negara tentu memiliki sistem perekonomian yang berbeda tergantung kepada sistem
pemerintahan di negara tersebut.Setiap sistem ekonomi juga tentu memiliki
perbedaan dalam hal peraturan pelaksanaan kegiatan ekonomi.Namun, setiap sistem
tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri.Jadi, sistem-sistem
ekonomi yang ada tentu ada menguntungkannya bagi negara yang menganut, namun
juga ada merugikannya bagi negara tersebut.
SARAN
Sebaiknya
setiap negara dalam memilih sistem ekonomi yang akan dipakai di negara tersebut
jangan melihat atau mengikuti negara lain, tapi sesuaikan dengan kondisi negara
tersebut. Karena kondisi perekonomian disetiap negara tentu belum pasti sama.
Pendapat saya:
Perekonomian
yang tepat bagi saya adalah menganut system Ekonomi Campuran,karenekonomi campuran
adalah aturan kehidupan ekonomi yang selain dikelola oleh pemerintah, namun
juga memberi kesempatan kepada pihak swasta untuk mengelolanya bersama. Sistem
ekonomi campuran juga menerapkan kebaikan yang telah diterapkan oleh sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber internet:
Rahardjo,
M Dawam. 2009. Menuju Sistem Perekonomian Indonesia. Jurnal UNISIA. Vol.
XXXII (72): 113-128.
Vina
Shafa. 2013. NEGARA-NEGARA YANG MENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN, LIBERAL,
TERPUSAT DAN TRADISIONAL. http://vinashafa.blogspot.com/2013/05/negara-negara-yang-menganut-sistem.html
Deni
Aulia. 2013. System Ekonomi Campuran.
http://auliaaad.blogspot.com/2013/03/system-ekonomi-campuran.html
http://auliaaad.blogspot.com/2013/03/system-ekonomi-campuran.html
Ardi
Djaja. 2012. Sistem Ekonomi Campuran. http://ard-cerdasnet.blogspot.com/2012/09/sistem-ekonomi-campuran.html
Herliyani,
Meri. 2009. Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian. Jurnal Ekonomi
dan Pendidikan. Vol. 6 (2): 192-205.
Canya
Pramesthi. 2013. Macam-Macam Sistem Ekonomi.
http://canyapramesthirm.blogspot.com/2013/04/macam-macam-sistem-ekonomi.html
http://canyapramesthirm.blogspot.com/2013/04/macam-macam-sistem-ekonomi.html
D.
Nurholis Mamun. 2013. Sistem Ekonomi Liberal. http://den-mpuh.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-liberal.html
Grace
Banne Pabutungan. 2012. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal dan Sistem Ekonomi
Campuran.http://gracebannepabutungan.wordpress.com/2012/03/30/sistem-ekonomi-pasarliberal-dan-sistem-ekonomi-campuran/
Josephine.
2013. Sistem Perekonomian Di Dunia. http://josephinejoe.wordpress.com/2013/03/13/sistem-perekonomian-di-dunia/
Sumber Buku :
Muhaimin, Yahya A. Bisnis dan
politik: kebijaksanaan ekonomi Indonesia, 1950-1980. Jakarta: LP3ES