Minggu, 05 April 2015

Perekonomian Indonesia

Nama : Suci Rochmawati
NPM: 2A214482
Kelas : 1EB04


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA


PENDAHULUAN

Latar Belakang
System berasal dari kata “Systema” yang memiliki arti “Keseluruhan dari bermacam-macam bagian”. Menurut L James Lavery, sistem merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut C. W. Churchman, sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. Dengan kata lain, sistem dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan demi mencapai tujuan. Sedangkan sistem perekonomian sendiri dapat diartikan sebagai sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.Jadi, sistem perekonomian terdiri dari beberapa prosedur yang digunakan oleh suatu negara untuk mencapai tujuan dari negara tersebut.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Sistem ekonomi banyak sekali macam-macamnya. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem perekonomian, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.Sementara dalam sistem perekonomian lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Jadi, sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, belum tentu sama dengan sistem ekonomi yang dianut oleh negara lainnya. Karena sebuah sistem ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan yang dianut oleh negara tersebut.



PEMBAHASAN

 1.  Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur  negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
  • Hak milik individu tidak diakui.
  • Seluruh sumber daya dikuasai negara.
  • Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
  • Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

Kelebihan :
  • Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
  • Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
  • Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
  • Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.

Kekurangan :
  • Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
  • Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
  • Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.



NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI SOSIALIS

1.      Indonesia
kapitalisme global telah menjadikan sistem ekonomi Indonesia   mengarah pada spectrum kapitalistik karena besarnya pengaruh modal terhadapnya. Kondisi seperti ini terlihat pada ketiadaan kemandirian dengan tergantung pada utang luar negeri yang menyebabkan Indonesia harus tunduk pada pemilik modal.Oleh sebab itu Indonesia harus terus bebenah khususnya dalam system perekonomiannya.Dan dapat disimpulkan bahwa system ekonomi yang diterapkan di Indonesia sangat bergantung atau dipengaruhi oleh system politik yang tengah berkembang.Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah).Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motovasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja.Tujuan yang hendak dicapai bukanlah sekedar mencetuskan suatu terobosan ekonomi melelui big push, melainkan juga untuk mendorong perkembangan masyarakat yang lebih menyeluruh artinya untuk mencapai demokrasi nasional yang kemudian akam menuju pembangunan tahap sosialisme. (Yahya Muhaimin, 1991) Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi. Semua aktivitas ekonomi disentralisasikan di pusat pemerintahan sementara daerah merupakan kepanjangan dari pusat.Dan hal ini menunjukkan ciri khas dari sistem ekonomi sosialis dimana Sistem Ekonomi Sosialis merupakan sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.  Contoh negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC.

Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33
setelahamandemen
 (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyakdikuasai oleh negara.(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dandipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsipkebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, sertadengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)

Bukti Indonesia menganut sistem ekonomi sosialis:
  Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
            Dengan tujuan:
  • Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
  • Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
  • Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.

2.      Di negara-negara Barat (negara maju)
sosialisme diartikan sebagai cara mendistribusikan kekayaan masyarakat secara lebih merata. Kepemilikan oleh masyarakat secara kolektif atas alat-alat produksi dan distribusi dasar, dioperasikan untuk digunakan bukan untuk mencari laba.Dalam pelaksanaannya, pemerintah sosialis di negara maju bervariasi dan cenderung tidak konsisten dengan doktrin.Salah satu contoh misalnya Singapura yang menurut bentuknya negara sosialis tetapi dalam kenyataannya adalah kapitalis agresif.

 3.  Di Eropa
partai sosialis berkuasa di berbagai negara termasuk di Inggris, Prancis, Spanyol, Yunani, dan Jerman. Di Inggris, partai buruh sebagai partai politik pada waktu lalu, menasionalisasi beberapa industri dasar seperti baja, pembuatan kapal, tambang batu bara dan perusahaan kereta api walaupun tidak terlalu jauh bergerak ke arah itu. Sosial Demokrat adalah nama yang diberikan orang Jerman untuk partai politik sosialis mereka. Pemerintah sosialis Prancis dan Spanyol pun telah meluncurkan program privatisasi perusahaan milik pemerintah. Program-program ini tidak sesuai dengan doktrin sosialis yang murni.Sedangkan sosialis di negara berkembang pada umumnya melaksanakan sosialisme pada tingkat-tingkat tertentu.Pemerintah biasanya memiliki dan mengendalikan hampir semua faktor-faktor produksi.Kekurangan modal, teknologi, manajemen yang terlatih dan buruh yang terampil adalah karakteristik negara berkembang, dan negara maju atau organisasi internasional sering memberikan bantuan melalui pemerintah negara berkembang.

2.  SISTEM EKONOMI LIBERALIS/KAPITALIS
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar, yaitu suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar atau kepada pihak swasta.Sedangkan pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara.Sistem ekonomi liberal ini mempunyai kaitannya dengan “kebebasan (proses) alami” yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik.Dalam sistem perekonomian pasar keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan.Sistem ekonomi liberal ini didasarkan pada ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith yang menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.Menurut doktrin ini, tata ekonomi yang paling mendukung kesejahteraan bangsa adalah tata ekonomi di mana pemerintah memberikan kebebasan kepada perseorangan dan badan-badan swasta untuk menyelenggarakan produksi dan konsumsi menurut pertimbangan sendiri. Karena jika setiap individu makmur, maka negara pun akan makmur.
Dalam sistem ekonomi liberal, keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar didesentralisasikan, tetapi tetap terkoordinasi.Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar.Oleh karena itu, sistem ekonomi liberal juga sering disebut dengan sistem harga.Dengan demikian, dalam sistem perekonomian liberal, produsen dan individu (perseorangan) membuat keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Produsen berusaha untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar mungkin (menjawab masalah apa), dengan teknik produksi yang seefisien mungkin (menjawab masalah bagaimana). Di pihak lain, individu membuat keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya (menjawab masalah untuk siapa). Dalam ekonomi pasar, pihak swasta menguasai alat-alat produksi dan akibatnya kepemilikan pun tidak terbatas sehingga setiap individu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuannya agar dapat menguasai sector ekonomi, sehingga timbul lah persaingan untuk maju dalam sistem ekonomi ini.

Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal yaitu:
·       Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
·       Semua sumber produksi milik masyarakat individu.
·       Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta).
·       Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
·       Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
·       Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
·    Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip bola.
·       Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.
·       Masyarakat dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
·       Pasar merupakan dasar setiap kegiatan ekonomi.



NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL

 1.  Amerika Serikat
Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme modern atau liberalisme baru.Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas.Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang berupa penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980, yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun tersebut.
Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden Franklin Roosevelt yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-proclaimed, menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan penggunaan kekuatan perang untuk memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c1/Freiheitsstatue_NYC_full.jpg/200px-Freiheitsstatue_NYC_full.jpg
Patung Liberty di New York, sebagai simbol kebebasan individu
Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik di dalam maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi.Karena sejak Perang Dunia II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti paham ideologi liberalisme klasik.

2.Eropa
Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk "sosialisme" dan " demokrasi sosial").Tapi, mereka tidak bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS.Tapi beberapa tahun kemudian barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS.Hal itu mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri.Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical centrists yang democratic.

3.Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika.Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, ZambiaZimbabwe.dan Republik Kongo

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI LIBERAL
Seperti halnya sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi liberal pun memiliki kelebihannya tersendiri, yakni:
·       Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara efisien.
·       Masing-masing orang bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya.
·       Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
·       Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
·       Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
·       Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
·       Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
·       Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
·       Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi liberal ini adalah:
·       Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah.
·       Persaingan dapat menimbulkan monopoli.
·       Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
·       Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
·       Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen mengabaikan syarat-syarat perubahan. dan Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
·       Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
·       Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.

3.SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.Dalam sistem ini, pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi dengan tujuan untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor produksi yang vital / penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena kepemilikan faktor produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga, walaupun harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan pemerintah juga perlu mengadakan pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga tersebut.Untuk kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan agar perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal besar.
Karena merupakan penggabungan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, Penerapan sistem ekonomi campuran ini akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena berimbangnya peran pemerintah dan swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
Sistem ekonomi campuran memiliki ciri tersendiri seperti halnya sistem ekonomi lainnya, yaitu:
·       Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
·       Adanya pihak swasta yang turut berperan dalam kegiatan perekonomian
·       Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi.
·       Negara menguasai cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup banyak orang.
·       Hak milik swasta atas alat-alat produksi.
·       Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
·       Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
·       Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
·  Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran ini banyak dijumpai di negara-negara yang berkembang atau bekas negara non-blok yang mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti Indonesia, Mesir, dan Malaysia. Sistem ekonomi campuran pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua jenis sistem ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak lebih dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan walaupun tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia.Sedangkan contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah:
·       Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.
·       Lebih mementingkan umum dari pada pribadi.
·       Kebebasan berusaha.
·       Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
·       Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan semua pihak.
·       Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
·       Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
·       Penetapan harga lebih terkendali.
·       Hak perorangan secara nyata diakui.


Sedangkan kelemahannya antara lain:
·       Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
·       Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
·       Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi daripada pegawai di swasta.


PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap negara tentu memiliki sistem perekonomian yang berbeda tergantung kepada sistem pemerintahan di negara tersebut.Setiap sistem ekonomi juga tentu memiliki perbedaan dalam hal peraturan pelaksanaan kegiatan ekonomi.Namun, setiap sistem tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri.Jadi, sistem-sistem ekonomi yang ada tentu ada menguntungkannya bagi negara yang menganut, namun juga ada merugikannya bagi negara tersebut.
SARAN
Sebaiknya setiap negara dalam memilih sistem ekonomi yang akan dipakai di negara tersebut jangan melihat atau mengikuti negara lain, tapi sesuaikan dengan kondisi negara tersebut. Karena kondisi perekonomian disetiap negara tentu belum pasti sama.
Pendapat saya:
Perekonomian yang tepat bagi saya adalah menganut system Ekonomi Campuran,karenekonomi campuran adalah aturan kehidupan ekonomi yang selain dikelola oleh pemerintah, namun juga memberi kesempatan kepada pihak swasta untuk mengelolanya bersama. Sistem ekonomi campuran juga menerapkan kebaikan yang telah diterapkan oleh sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi perencanaan.




DAFTAR PUSTAKA

 Sumber internet:
Rahardjo, M Dawam. 2009. Menuju Sistem Perekonomian Indonesia. Jurnal UNISIA. Vol. XXXII (72): 113-128.
Vina Shafa. 2013. NEGARA-NEGARA YANG MENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN, LIBERAL, TERPUSAT DAN TRADISIONAL. http://vinashafa.blogspot.com/2013/05/negara-negara-yang-menganut-sistem.html
Deni Aulia. 2013. System Ekonomi Campuran.
http://auliaaad.blogspot.com/2013/03/system-ekonomi-campuran.html
Herliyani, Meri. 2009. Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol. 6 (2): 192-205.
Canya Pramesthi. 2013. Macam-Macam Sistem Ekonomi.
http://canyapramesthirm.blogspot.com/2013/04/macam-macam-sistem-ekonomi.html
D. Nurholis Mamun. 2013. Sistem Ekonomi Liberal. http://den-mpuh.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-liberal.html
Grace Banne Pabutungan. 2012. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal dan Sistem Ekonomi Campuran.http://gracebannepabutungan.wordpress.com/2012/03/30/sistem-ekonomi-pasarliberal-dan-sistem-ekonomi-campuran/
Wikipedia. 2014. Sistem Perekonomian. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian

 Sumber Buku :
Muhaimin, Yahya A. Bisnis dan politik: kebijaksanaan ekonomi Indonesia, 1950-1980. Jakarta: LP3ES